Minggu, 09 Januari 2011

Sekilas Mengenai "Sistem"


Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.


A.    DEFINISI TEORI SISTEM UMUM
Teori Sistem adalah transdisciplinary studi tentang sistem secara umum, dengan tujuan mengelusidasi prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk semua jenis sistem di semua bidang penelitian. Istilah ini belum memiliki yang didirikan, tepat-yang berarti baik, tetapi teori sistem cukup dapat dianggap sebagai spesialisasi sistem berpikir dan generalisasi dari ilmu sistem.
Penemu teori sistem umum (general sistem theory) adalah seorang ahli biologi, Van Bertalanffy, yang mulai menulis tentang general sistem theory sekitar tahun 1920 sampai ia meninggal pada tahun 1972. Van Bertalanffy menyarankan bahwa pemahaman terhadap bagian-bagian tidaklah cukup, artinya penting sekali untuk memahami hubungan antara bagian-bagian tersebut. Baginya, general sistem theory adalah suatu bidang logic mathematical field yang bertugas memformulasikan dan mendapatkan prinsip-prinsip umum yang dapat diterapkan untuk sistem-sistem pada umumnya.
Anatol Rapoport menyatakan, “satu kesatuan yang berfungsi sebagai satu kesatuan karena bagian-bagian yang saling bergantung dan sebuah metode yang bertujuan menemukan bagaimana sistem ini menyebabkan sistem yang lebih luas yang disebut sistem teori umum”. Berikut ini adalah beberapa dasar bagi teori sistem yang dikemukakan oleh para ahli:
Teori sistem umum dilandasi oleh asumsi bahwa hukum-hukum dan konsep-konsep membentuk pondasi bidang-bidang yang beragam, seperti biologi dan fisiologi dalam ilmu kaealaman, ekonomi dan psikologi dalam ilmu social. Jadi konsep dasarnya adalah hal-hal terjadi berkat multi sebab dan multi akibat/efek.

B.  TUJUAN DARI TEORI SISTEM UMUM
Sementara di masa lalu, ilmu pengetahuan mencoba menjelaskan fenomena yang diamati dengan mengurangi mereka ke unit dasar saling investigable independen satu sama lain, konsepsi muncul dalam sains kontemporer yang peduli dengan, 'keutuhan' apa yang agak samar-samar disebut masalah yaitu organisasi, fenomena tidak diatasi dalam acara lokal, interaksi dinamis termanifestasi dalam perbedaan perilaku bagian ketika terisolasi atau dalam konfigurasi yang lebih tinggi, dll, di singkat, 'sistem' berbagai tatanan tidak dimengerti oleh penyelidikan masing-masing bagian dalam isolasi.. Konsepsi dan masalah alam ini telah muncul dalam semua cabang ilmu, terlepas dari apakah hal-hal yang mati, organisme hidup, atau fenomena sosial adalah objek studi.
Tidak hanya aspek umum dan sudut pandang yang sama dalam ilmu yang berbeda; sering kita menemukan hukum-hukum formal yang identik atau isomorfik dalam berbagai bidang. Dalam banyak kasus, hukum isomorfik terus untuk kelas-kelas tertentu atau subclass dari 'sistem', terlepas dari sifat dari entitas yang terlibat.. Tampaknya ada sistem hukum umum yang berlaku untuk setiap sistem jenis tertentu, terlepas apakah sifat-sifat khusus dari sistem dan unsur-unsur yang terlibat.
Teori Sistem umum, oleh karena itu, adalah ilmu umum 'keutuhan'.
1.      Ada kecenderungan umum menuju integrasi di berbagai ilmu, alam dan sosial.
2.      integrasi tersebut tampaknya berpusat pada teori umum sistem.
3.      teori tersebut dapat menjadi sarana yang penting dengan tujuan teori yang tepat di bidang ilmu non-fisik.
4.      Mengembangkan prinsip pemersatu menjalankan 'vertikal' melalui semesta ilmu individu, teori ini membawa kita lebih dekat kepada tujuan dari kesatuan ilmu pengetahuan.
5.      Hal ini dapat mengakibatkan integrasi yang sangat dibutuhkan dalam pendidikan ilmiah.
lnti-inti Teori Sistem Umum (General System Theory) secara sederhana dapat kita hubungkan dengan suatu organisasi.  Pendekatan demikian terhadap organisasiorganisasi  dan analis organisasi-organisasi sangat bermanfaat.  Dalam proses dikonseptualisasi tujuan-tujuan, struktur tugas-tugas, mekanisme-batas-batas, subsistem-subsistem, input-input, dan transformasi mereka hingga menjadi output kesemuanya akan mendapatkan arti penting. Dengan demikian para pimpinan di dalam organisasi sebagai suatu sistem dapat lebih  terfokus pada  tugas dan tanggung jawab  yang diserahkan  pada mereka sehingga tujuan  yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan baik.
C.  KLASIFIKASI SISTEM

a.       Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah "sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang  tidak tampak secara fisik". (Contoh : Sistem Teologia). Sistem fisik adalah "sistem yang ada secara fisik". (Contoh : Sistem Komputer).
b.      Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah "sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia". (Contoh : Sistem Perputaran Bumi).Sistem buatan manusia adalah "sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin". (Contoh : Sistem Informasi)
c.       Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu   (Probabilistic System) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan (Contoh : Sistem Komputer melalui program). Sistem tak tentu adalah "sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas".
d.      Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah "sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya (kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup), yang ada hanyalah relatively closed system.
Sistem terbuka adalah "sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya". Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik.

D.    KARAKTERISTIK SISTEM
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai :
a.       Komponen (components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
b.      Batas sistem (boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang  lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c.       Lingkungan luar sistem (environments)
Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.
d.      Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumbar-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.
e.       Masukan (input)
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f.       Keluaran (output)
Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
g.      Pengolah (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h.      Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan   yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan bersila bila mengenai sasaran atau tujuannya.

E.   ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem dan pada dasarnya semunya mempunyai tujuan yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa cara. Hasil modifikasi dapat berupa subsistem baru, komponen baruatau serangkaian transformasi baru dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih efisien, untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa.
Tahapan dalam menganalisis sistem :
1.      Definisikan masalahnya.
Bagian sistem yang mana yang tidak memuaskan ?. Apakah input telah mengalami perubahan bentuk, harga atau ketersediannya ?. Apakah output kurang memuaskan ?. Apa tujuan usaha analisis sistem ?.
2.      Pahami sistem tersebut dan buat definisinya.
Karena sistem mempunyai hirarki (terdapat subsistem di dalam sistem yang lebih besar) dan saling berhubungan dengan lingkungannya, maka akan sulit untuk dapat merumuskan secara tepat apa saja komponen sistem yang sedang dipelajari. Tindakan ini selanjutnya dapat diperinci lebih lanjut dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk mendapatkan pemahaman tentang sistem.
   a. Apa yang menjadi variabel-variabel (komponen sistem) ?
   b. Bagaimana tiap variabel tersebut saling berhubungan dan juga dengan
      lingkungan?
   c. Apa yang menjadi batasan sistem, yaitu dimana sistem akan berakhir
      serta apa rumusan pengembangannya ?
3.      Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut ?. Pilihan apa saja yang tersedia untuk memperbaiki sistem, berapa biayanya serta apakah hal tersebut dapat diterapkan ?
4.      Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
5.      Terapkan alternatif tersebut.
6.      Jika memungkinkan harus mencoba mengevaluasikan dampak dari perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar